Pemilu 2024: Keberlanjutan Ekonomi dan Stabilitas Politik.

Pengumpulan suara dalam Pemilihan Umum telah selesai. Hasil quick count dari berbagai lembaga survei menunjukkan bahwa pasangan Prabowo - Gibran berpotensi menang dengan lebih dari 50% total pemilih, di mana hasil resminya akan diumumkan pada 20 Maret 2024. Dengan ini, Indonesia bersiap untuk menghadapi periode transisi pemerintahan, seperti yang digadangkan Prabowo - Gibran dalam kampanyenya, yaitu mengutamakan kesinambungan serta keberlanjutan dalam kebijakan serta prospek ekonomi.

Takeaways: 
  • Kami melihat saat ini pasar bereaksi positif namun berhati hati melihat dari kepastian keberlanjutan dari pemilu yang telah terjadi dan memandang positif terkait terjadinya pemilihan satu putaran. Namun, adanya kekhawatiran lain terkait implikasi fiskal terutama terkait program-program yang ambisius dari pasangan ini. Alokasi sumber daya akan menjadi tantangan dan diperlukan upaya untuk mengurangi risiko fiskal sambil memenuhi janji kampanyenya.
  • Dengan kampanye keberlanjutan, kami berharap jika hal ini dapat berdampak baik terhadap kepastian dalam sektor keuangan dan meningkatkan investasi pasar uang serta investasi langsung asing (FDI) untuk tahun berikutnya. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana pemerintahan yang baru dapat menyakinkan pasar dan investor terkait kredibilitas dan konsistensi kebijakan ekonomi, terutama dalam penyusunan anggaran serta pemilihan anggota kabinet.
  • Selanjutnya, kami melihat terkait periode transisi dapat menjadi peluang bagi pertumbuhan ekonomi dengan harapan adanya percepatan pada sektor riil dan peningkatan konsumsi publik. Namun, stabilitas politik selama periode ini akan menjadi catatan penting agar menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kemajuan ekonomi. 

Implikasi Kebijakan Moneter dari Data Inflasi di Amerika Serikat 

Data inflasi di Amerika Serikat pada bulan Januari tercatat masih tetap tinggi baik secara umum atau inti, hasil ini di atas perkiraan pasar. Inflasi CPI AS secara bulanan naik 0,3% (perkiraan 0,2%) sementara secara tahunan tercatat sebesar 3,1% (perkiraan 2,9%). 

Takeaways: 
  • Kami melihat inflasi ini umumnya didorong oleh kenaikan biaya perumahan dan makanan. Selain itu masih terdapat inflasi jasa di sektor-sektor lain seperti perawatan medis, transportasi, dan rekreasi. Meskipun ada harapan untuk penurunan inflasi secara bertahap sepanjang tahun 2024, saat ini inflasi masih terlihat cukup kuat dan mengurangi harapan akan terjadinya kebijakan pelonggaran moneter lebih awal yang akan dilakukan oleh the Fed.
  • Pasar saat ini memundurkan probabilitas akan terjadinya pemotongan suku bunga pada pertemuan mendatang, dengan mempertimbangkan antisipasi kebijakan penahanan suku bunga yang lebih lama. Saat ini pasar memperkirakan akan adanya pemotongan suku bunga pada Bulan Juni, pertengahan Q3 dan Q4 dengan masing-masing sebesar 25 basis poin sebagai respons terhadap pelemahan pertumbuhan dan meningkatnya risiko resesi.