Key Takeaways:

  1. Secara bulanan Indonesia mengalami disinflasi, mengindikasikan kebijakan pengetatan yang dilakukan efektif namun BI memiliki ruang terbatas dalam hal menurunkan suku bunga.
  2. Data inflasi dan tingkat pengangguran US memberikan hasil baik bagi pasar, hal ini dapat mengurangi kemungkinan bagi the Fed untuk tidak menaikkan suku bunga di akhir tahun 2023.

Disinflasi di Indonesia

BPS mencatat bahwa inflasi indeks harga konsumen di Indonesia pada Agustus 2023 mencapai 3,27% YoY (vs. Juli 2023: 3,08% YoY), lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus di 3,33% YoY. Secara bulanan, Indonesia mengalami disinflasi 0,02% MoM, menandai disinflasi bulanan pertama sejak Oktober 2022. Inflasi inti tercatat sebesar 2,18% YoY pada Agustus 2023, menandai level terendah dalam 18 bulan terakhir.

Takeaways: 
  • Angka disinflasi 0,02% MoM pada bulan Agustus 2023 dapat memiliki beberapa implikasi, termasuk potensi kebijakan ekonomi yang lebih akomodatif untuk mendorong pertumbuhan.
  • Tetapi, dengan risiko kemungkinan akan adanya kenaikan suku bunga the Fed, kami melihat BI memiliki ruang terbatas untuk melakukan penurunan suku bunga. Kami berpendapat BI akan terus mempertahankan suku bunganya hingga akhir tahun.
  • Secara keseluruhan, domestik masih memiliki sentimen positif sebagai bantalan dari kuatnya sentimen risk-off global (tekanan jualan asing). Kami akan mempertahankan investasi pada instrumen saham dan obligasi secara defensif.

Laporan Inflasi dan Ketenagakerjaan US 

Personal Consumption Expenditures (PCE) price index, yakni acuan inflasi AS, naik tipis di bulan Juli menjadi 4.2% yoy (Jun: 4.1% yoy; Cons: 4.2% yoy). Kenaikan juga terjadi pada inflasi inti PCE menjadi 3.2% yoy (Jun: 3% yoy; Cons: 3.3% yoy). Kemudian, tingkat pengangguran AS naik pada bulan Agustus menjadi 3.8% (Jul: & Cons: 3.5%). Kenaikan juga terjadi pada tingkat partisipasi angkatan kerja menjadi 62.8%. 

Takeaways:
  • Meskipun inflasi PCE mengalami rebound, kami melihat momentum disinflasi tetap berlanjut, yang tercermin dari kenaikan bulanan inflasi inti PCE yang bertahan di 0.2% mom pada bulan Juli. Kemudian, hasil rilis data yang lebih baik dari konsensus akan mengurangi kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed di 4Q23.
  • Selanjutnya, dibutuhkan data sebagai bukti perlambatan ekspansi pasar tenaga kerja lebih lanjut di bulan-bulan mendatang untuk menentukan apakah siklus pemangkasan suku bunga The Fed akan dimulai pada lebih cepat pada kuartal-1 2024.
  • Kami terus memperhatikan perkembangan data ekonomi secara global, karena hal ini dapat membantu kenaikan pasar domestik melalui pergerakan aliran uang asing yang masuk.