Pengangguran di Amerika pada bulan Oktober Meningkat

Tingkat pengangguran AS lebih tinggi yaitu 3,9% (cons: 3,8%, prev: 3,8%) pada Oktober 2023 Angka tersebut berada di atas konsensus dan merupakan level tertinggi sejak Januari 2022. Selain itu, Non-Farm Payrolls lebih rendah di +150 ribu (cons: +180 ribu, prev: +297 ribu) pada Oktober 2023.

Takeaways:
  • Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa pasar tenaga kerja AS sedang melemah dikarenakan suku bunga yang tinggi. Selain itu, sebagian perkembangan ini disebabkan pemogokan kerja yang dilakukan oleh serikat pekerja di AS.
  • Dampak situasi ketenagakerjaan yang melemah ini dapat mengurangi kebutuhan bagi Federal Reserve (The Fed) untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut. Hal ini sudah sesuai dengan pendapat the Fed yang beranggapan jika kebijakan moneter yang telah dilakukan mengalami lagging terhadap ekonomi. 
  • Menurut kami, hasil ini menjadi perkembangan yang baik bagi bursa market secara global. Dimana kenaikan suku bunganya sudah dirasakan mencapai puncaknya dan mengalami perubahan tema menjadi "higher for longer"

Ekonomi Indonesia Turun pada Q3 Indikasi Pelemahan

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa produk domestik bruto (PDB)  Indonesia tumbuh +1,6% QoQ dan +4,94% YoY pada 3Q23 (vs. 2Q23: +3,86% QoQ, +5,17% YoY), lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus yang memperkirakan pertumbuhan +1,71% QoQ dan +5,05% YoY.

Takeaways: 
  • Kami melihat, ekonomi Indonesia mengalami perlambatan yang masih terbilang cukup optimal di tengah ketidakpastian akibat konflik dan perlambatan global. Negara mitra dagang Indonesia yaitu China, juga mencatatkan perlambatan ekonomi pada Q3 2023.
  • Namun, kami melihat sektor manufaktur masih mengalami pertumbuhan yang baik dari tahun ke tahun. Hal ini menandakan proyek downstreaming Indonesia membuahkan hasil terutama di metal goods, basic metals, optics, dan electrical equipment. 
  • Hal ini menjadi harapan bagi Indonesia untuk meningkatkan ekonominya di masa mendatang, dan meskipun saat ini moderate setidaknya masih bertahan stabil. Kami juga mengharapkan adanya peningkatan pada musim liburan pada akhir tahun untuk meningkatkan ekonomi pada Q4.

Cadangan Devisa Indonesia pada Oktober Mengalami Penurunan.

Bank Indonesia mengumumkan bahwa cadangan devisa Indonesia turun menjadi 133,1 miliar dolar AS pada Oktober 2023 (vs. September 2023: 134,9 miliar dolar AS), setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Penurunan ini dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.

Takeaways:
  • Kami melihat, pelemahan Rupiah dalam beberapa waktu terakhir dipengaruhi oleh peristiwa di pasar keuangan global, termasuk kenaikan yield obligasi AS. Upaya Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah memerlukan intervensi di pasar valuta asing yang dapat mempengaruhi cadangan devisa.
  • Selain intervensi, pelemahan juga terjadi dari menurunnya pendapatan ekspor pada bulan Oktober yang diperkirakan melambat karena terlihat dari indikator PMI manufaktur yang menunjukkan penurunan dari permintaan ekspor, termasuk penurunan harga rata-rata komoditas unggulan Indonesia.
  • Meskipun terjadi penurunan, cadangan devisa Indonesia tetap berada pada tingkat yang dianggap aman, di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Hal ini memberikan ketahanan eksternal bagi Indonesia dalam menghadapi fluktuasi pasar keuangan global.
  • Kedepannya, kami berharap surat utang di Indonesia menjadi lebih menarik, ataupun dari Bank Indonesia bisa memberikan yield yang kompetitif dari instrumennya sehingga terdapat investasi asing dan meningkatkan cadangan devisa.